Mengenal Beberapa Fungsi Resistor,RESISTOR atau yang kita kenal dengan sebuah komponen elektro yang bisa
menahan/penghambat teganggan atau arus tertentu, Dalam elektronika Resistor
biasa disingkat dengan ( R ).
Dalam rangkaian Elektronika, Resistor merupakan komponen elektronik dua kutub
yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik
di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir.dengan kata lain Resistor adalah salah satu komponen
elekronika yang berfungsi sebagai penahan arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang menghasilkan
tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya
sesuai dengan hukum Ohm (V = IR).
Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif
dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi,
tegangan kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi
koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan
simbol Ω (Ω Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat
resistif.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon .Dari hukum Ohms
diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir
melaluinya.Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol Ω (Omega).
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan
dua kaki tembaga di kiri dan kanan.Pada badannya terdapat lingkaran membentuk
gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa
mengukur besarnya dengan Ohmmeter.Kode warna tersebut adalah standar
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association)
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.Waktu penulis masuk pendaftaran
kuliah elektro, ada satu test yang harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta
warna.Belakangan baru diketahui bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa
membaca warna gelang resistor.
Daftar Isi
Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan
bahan komposisi karbon, dan metal film.Resistor ini biasanya berbentuk
silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor.Pita pita
warna ini dikenal sebagai kode resistor.Dengan mengetahui kode resistor kita
dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien temperatur
dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode kode
resistor yang banyak beredar di pasaran.
2. Bahan-bahan Resistor dibuat
Contents
- 0.1 a. Resistor Kawat
- 0.2 b. Resistor Batang Karbon
- 0.3 c. Resistor Film Karbon
- 0.4 d. Resistor Metal Film
- 0.5 e. Resistor Keramik atau Porselin
- 0.6 3. Fungsi Resistor di dalam rangkaian elektronika
- 0.7 a. Rangkaian Resistor Seri
- 0.8 b. Rangkaian Resistor Paralel
- 0.9 c. Rangkaian Resistor Seri-Paralel
- 0.10 5. Jenis-jenis Resistor
- 0.11 a. Fixed Resistor
- 0.12 Berikut ini cara membaca nilai resistor SMD :
- 0.13 Berikut bentuk-bentuk resitor fixed :
- 0.14 b. Variabel Resistor
- 0.15 Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:
- 0.16 c. Resistor Non Liner
- 0.17 a. LDR ( Light Dependent Resistor )
- 0.18 b. PTC ( Positive Temperature Coefisient )
- 0.19 c. NTC ( Negative Temperature Coefisient )
- 0.20 Karakteristik dari Resistor:
- 1 Mengenal Beberapa Fungsi Resistor.
- 1.1 Berapa Peringkat Daya Resistor?
- 1.2 Toleransi dari Resistor
- 1.2.1 Cara Menguji Resistor:
- 1.2.2 Uji Resistor dengan Ohmmeter
- 1.2.3 Cara Menguji apakah Resistor Terbuka
- 1.2.4 Cara Menguji apakah Resistor Korsleting
- 1.2.5 Apa itu PPM?
- 1.2.6 Ini semua akan dijelaskan di bawah ini.
- 1.2.7 Cara Menentukan Toleransi Komponen Elektronik
- 1.2.8 Contoh
- 1.2.9 Bagian per juta akan dijelaskan di bawah ini melalui contoh berikut:
- 1.2.10 Jadi:
- 1.2.11 Contoh Perhitungan
- 1.2.12 Jawabanya:
- 1.2.13 Jawabanya:
- 1.2.14 Penutup
a. Resistor Kawat
Mengenal Beberapa Fungsi Resistor Resistor kawat merupakan jenis resistor
pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung
hampa (vacuum tube).
Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam
rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap
panas yang tinggi.Jenis resistor kawat yang masih banyak dipakai sampai
sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan
keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Daya yang tersedia untuk
resistor jenis kawat ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10
watt.
b. Resistor Batang Karbon
Resistor jenis ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat
yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang.Resistor jenis
ini merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor
kawat.Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian
elektronika.
c. Resistor Film Karbon
Jenis resistor ini dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film
yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya
dicantumkan dalam bentuk kode warna.Resistor ini banyak digunakan dalam
berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan mudah
diperoleh. Resistor ini memiliki daya 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt
dengan toleransi 5% dan 10%.
d. Resistor Metal Film
Bentuk fisik hampir menyerupai resistor film karbon.Resistor ini tahan
terhadap perubahan temperatur.dan memiliki tingkat ketelitian nilai yang
tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah
kecil, biasanya sekitar 1% sampai 5%.
Jika dibandingkan dengan resistor film
karbon, resistor ini cenderung lebih baik karena memiliki toleransi yang lebih
kecil.Resistor Metal Film memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah
gelang warna.Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang
warna. Resistor ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, misalnya alat ukur.Daya yang
dimiliki sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt.
e. Resistor Keramik atau Porselin
Perkembangan teknologi di bidang elektronika semakiin maju seperti tidak ada
pangkalnya, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan
keramik atau porselin.Jenis resistor keramik ini sekarang sudah dilapisi
dengan kaca tipis, banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini
karena bentuk fisiknya relatif sangat kecil serta memiliki tingkat resistansi
tetelitian yang tinggi. Daya yang dimiliki resistor ini sebesar 1/4 watt, 1/2
watt, 1 watt, dan 2 watt.
3. Fungsi Resistor di dalam rangkaian elektronika
Resistor pada umumnya berfungsi sebagai penghambat arus listrik atau sebagai
pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian.Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan
sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai
berikut :
a. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
b. Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
c. Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
d. Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
e. Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik.
4. Rangkaian Resistor
Salah satu cara untuk mengetahui resistansi sebuah resistor adalah dengan
membaca kode warna resistor, tetapi jika lebih dari satu resistor yang saling
berhubungan, maka terlebih dahulu harus diketahui jenis koneksi antar resistor
tersebut karena cara menghitung resistor totalnya pun berbeda. Berdasarkan
interkoneksinya, rangkaian resistor terbagi tiga jenis yaitu:
a. Rangkaian Resistor Seri
Pada rangkaian seri, resistor dihubungkan secara berderet (seri) dan untuk
menghitung resistansi total dari gambar di atas adalah dengan menjumlahkan
semua resistor yang ada yakni R1, R2, dan Rn.
RTotal = R1 + R2 + … Rn
b. Rangkaian Resistor Paralel
Pada rangkaian paralel, semua resitor dihubungkan sejajar (paralel).
Nilai resistansi total pada rangkaian paralel tidak akan melebihi resistansi
dari resistor terkecil pada rangkaian tersebut.
1/RTotal = 1/R1 + 1/R2 + … 1/Rn
c. Rangkaian Resistor Seri-Paralel
Rangkaian resistor seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Oleh karena itu untuk menghitung resistor pada rangkaian
seri-paralel harus dipahami dulu bagaimana resistor-resistor tersebut
dihubung. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penghitungan mana yang akan
didahulukan. Pada gambar di bawah yang didahulukan adalah menghitung bagian
paralel yakni R1 dan Rn (R1//Rn) sedang pada gambar di bawahnya yang
didahulukan adalah menghitung bagian seri yakni R1 dan R2 (R1+R2).
5. Jenis-jenis Resistor
a. Fixed Resistor
Fixed resistor merupakan yang nilai hambatanya bernilai tetap, dimana
nilai-nilai ketetapan resistor fixed ini di atur oleh EIA( Electronic
Industries Association ).
Untuk mengetahui besaran hambatanya kita dapat melihat nilainya berdasarkan
nilai cincinya (bisanya resistor karbon yang memiliki cincin sedangkan bentuk
SMD (Surface Mouth Device) berbeda). Berikut ini tabel nilai cincin resistor
:
Berikut ini cara membaca nilai resistor SMD :
Berikut bentuk-bentuk resitor fixed :
b. Variabel Resistor
Merupakan resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah.Bentuk atau jenis
dari resistor variable ini juga sangat banyak misanya potensiometer dan
trimpot.Biasanya tujuan dari pengunaan variabel resistor ini sebagai pembagi
tegangan yang dapat kita atur misalnya, pengaturan volume amplifier analog dan
sebagainya.
Potensiometer merupakan variabel resistor yang memiliki poros untuk melakukan
pengaturan nilai resistansinya sedangkan trimpot tidak memiliki poros sehingga
untuk melakukan perubahan kita mengunakan obeng.
Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:
c. Resistor Non Liner
Merupakan resistor yang nilai resistansi bergantung pada keadaan sekitarnya,
misalnya LDR ( Light Dependent Resistor ), PTC ( Positive Temperatur
Coeficient ), NTC ( Negative Temperature Coeficient ), dan lain sebagainya.
a. LDR ( Light Dependent Resistor )
Merupakan resistor yang nilai resistansi di pengaruhi besaran cahaya yang
berada disekitarnya. LDR banyak sekali kegunaanya semisal digunakan lampu
taman otomatis, robot line tracer dan lain-lain.
b. PTC ( Positive Temperature Coefisient )
PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature.PTC berfungsi sebagai tahanan
atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai
perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika
temperatur naik, dan turun jika temperatur turun. Prinsip Kerja PTC :
· PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang
diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas.
· Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan peraturan
atau perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai tinggi tingkat daya
panas ketika menggunakan area resistansi rendah
c. NTC ( Negative Temperature Coefisient )
NTC memiliki karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTC akan turun jika
temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai
sensor? Dari nilai tahanannya.Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan
arus yang mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi tegangan, maka akan mengalir
arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2 sesuai perubahan tahanan PTC. Arus
ini kemudian diukur sebagai identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC
dan NTC sendiri adalah Kelvin (K).Prinsip Kerja NTC
Resistansi NTC thermis – diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara
proporsional dengan peningkatan suhu.· Resistansi-temperatur
thermistorhubungan dapat diperkirakan oleh,karakteristik. Pada dasarnya semua
bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak,
emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil.
Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan
konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, yaitu bahan material seperti
karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran
elektron sehingga disebut sebagai isolator.
Resistor adalah komponen dasar
elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena
bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan
sesuai dengan kebutuhan.
Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Di dalam rangkaian elektronika, resistor
dilambangkan dengan huruf “R”. Dilihat dari bahannya, ada beberapa jenis
resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan
Metalfilm.

Mengenal Beberapa Fungsi Resistor
Ada juga Resistor yang dapat diubahubah nilai resistansinya antara lain :
Potensiometer, Rheostat dan Trimmer (Trimpot). Selain itu ada juga Resistor
yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR (Light
Dependent Resistor) dan resistor yang nilai resistansinya akan bertambah besar
bila terkena suhu panas yang namanya PTC (Positive Thermal Coefficient) serta
resistor yang nilai resistansinya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas
yang namanya NTC (Negative Thermal Coefficient).
Karakteristik dari Resistor:
Mengenal Beberapa Fungsi Resistor.
Berapa Peringkat Daya Resistor?
Peringkat daya resistor adalah spesifikasi yang diberikan dengan resistor yang berfungsi untuk menceritakan si jumlah daya maksimum yang dapat ditahan oleh resistor. Jadi, jika resistor memiliki daya Peringkat 1/4 watt, 1/4 watt adalah jumlah daya maksimum yang harus dimasukkan ke dalam resistor.
Ketika arus melewati komponen listrik, biasanya menghasilkan panas. Jika arus cukup kecil dan cocok untuk sirkuit, panas ini biasanya dapat diabaikan dan tidak diperhatikan di sirkuit. Tetapi jika arusnya cukup besar, itu dapat menciptakan jumlah panas dalam sirkuit. Arus dapat melelehkan komponen dan mungkin menyebabkan korsleting pada rangkaian. Inilah sebabnya mengapa resistor diberikan kuasa ratings— untuk menentukan jumlah daya maksimum yang diizinkan yang dapat melewatinya. Jika watt daya ini terlampaui, resistor mungkin tidak dapat menahan daya dan dapat meleleh dan dapat membuat korsleting di sirkuit, yang dapat menyebabkan bahaya yang lebih besar untuk sirkuit.
Sekarang mari kita definisikan kekuasaan sehingga kita tahu persis apa yang dimaksud ketika kekuasaan dibicarakan. Daya didefinisikan sebagai energi listrik yang mampu disampaikan oleh suatu rangkaian. Si persamaan yang menunjukkan daya rangkaian adalah P=VI di mana P adalah daya, V adalah tegangan, dan I adalah arus. Atau, karena hukum ohm dapat diganti menjadi Persamaan ini, daya juga dinyatakan sebagai dan . Kita dapat menggunakan rumus ini untuk menentukan kekuatan apa Sebuah sirkuit akan beroperasi dan dengan demikian kita dapat mengetahui peringkat daya apa yang kita butuhkan untuk resistor.
Mari kita lihat beberapa contoh resistor sekarang dan peringkat daya yang kami perlukan untuk Anda untuk mendapatkan ide praktis:
-Katakanlah kita memiliki resistor 800Ω dengan tegangan 12 volt yang memberi daya pada sirkuit untuk menyalakan LED. Mengabaikan kawat dan resistansi LED, yang dapat diabaikan, daya yang akan diberikan sirkuit adalah:
Di sini, resistor 1/4 watt sudah cukup dan cocok untuk sirkuit.
-Katakanlah sekarang kita memiliki resistor 150Ω dengan 15 volt yang memberi daya pada sirkuit untuk mengontrol motor. Kekuatan yang sirkuit akan menjadi Mengirim ke motor adalah:
Di sini, resistor 2 watt akan cocok untuk sirkuit. Resistor pengenal daya yang lebih rendah seperti resistor 0.25W, 0.5W, atau 1W kemungkinan besar akan menyebabkan sirkuit berasap, karena resistor akan menerima lebih banyak daya daripada yang dapat ditangani.
Biasanya pada sirkuit elektronik, peringkat daya tidak dipertimbangkan karena resistor standar 0,25W adalah biasanya cocok, karena sirkuit elektronik, untuk sebagian besar, berurusan dengan tegangan rendah dan arus rendah; dan dengan demikian daya rendah. Tetapi dalam kasus sirkuit dengan tegangan tinggi dan resistansi rendah (daya tinggi), peringkat daya resistor harus dipilih dengan hati-hati karena lebih banyak daya disampaikan di sirkuit. Selalu pilih resistor dengan peringkat daya yang lebih tinggi daripada daya yang digunakan dalam sirkuit sehingga resistor tidak dihancurkan oleh panas berlebih; ini hanya akan menyebabkan bahaya atau malfungsi lain di sirkuit.
Peringkat daya standar umum resistor adalah 0.25W, 0.5W, 1W, 2W, 5W, dan 25W. Jadi perancang sirkuit harus memilih sesuai untuk sirkuit tersebut.
Toleransi dari Resistor
Toleransi resistor adalah penyimpangan bahwa resistor dapat bervariasi dari resistansi nilai nominalnya, diukur pada suhu 25°C tanpa beban yang diterapkan.
Dengan kata lain, toleransi resistor adalah jumlah resistansi resistor dapat bervariasi dari nilai yang dinyatakan. Semakin besar toleransi resistor, semakin bervariasi dari atas atau bawah, dari nominalnya nilai. Semakin kecil toleransi resistor, semakin sedikit perbedaannya dari nilai nominalnya dan, dengan demikian, semakin stabil.
Cara paling umum untuk menentukan toleransi resistor adalah dengan persentase. Ketika ditentukan oleh nilai persentase, persentase ini berarti jumlah yang digunakan resistor dapat bervariasi dari nilai nominalnya. Misalnya, resistor yang memiliki toleransi 10% dapat bervariasi 10% dari nilai nominalnya.
Toleransi resistor tipikal adalah 1 persen, 2 persen, 5 persen, 10 persen dan 20 persen. Nilainya bahkan bisa lebih rendah dari 1 persen dengan resistor presisi tinggi.
Hanya untuk melihat beberapa contoh praktis tentang apa itu toleransi, pertimbangkan resistor 500Ω dengan toleransi 10 persen. Ini berarti bahwa resistansinya bisa di mana saja dari serendah 450Ω hingga setinggi 550Ω. Di sisi lain, jika resistor 500Ω yang sama memiliki 1 persen toleransi, resistansinya bisa antara 495Ω dan 505Ω. Toleransi persentase yang lebih rendah sama dengan lebih banyak presisi (lebih sedikit varians) dalam nilai resistansi.
Cara lain untuk menentukan toleransi resistor adalah dengan bagian per juta (ppm). Bagian per juta adalah metode untuk menyatakan nilai toleransi komponen dengan menentukan berapa banyak bagian per juta unit komponen dapat berbeda dari nilai nominalnya. Jadi, misalnya, dengan resistansi, ppm menentukan berapa banyak ohm resistor yang dapat bervariasi per juta ohm resistansi. Jika kita mengambil resistor 1MΩ yang memiliki ppm nilai 20.000, ini berarti bahwa resistansi dapat bervariasi sebesar 20.000Ω di atas atau di bawah nilai resistor 1MΩ ini. Ini berarti resistansi bisa antara 980,000Ω dan 1,020,000Ω.
Meskipun bagian per juta digunakan kurang dari persentase, itu masih sering digunakan dan dengan demikian sangat berguna untuk diketahui ketika ditemui melalui lembar data dan manual elektronik dan teks lainnya.
Resistor komposisi karbon, secara keseluruhan, memiliki tingkat toleransi terburuk, sekitar 5 hingga 20 persen. Resistor film karbon adalah tentang 1 hingga 5 persen, film logam sekitar 1 persen, dan resistor film logam presisi serendah 0,1 persen. Sebagian besar resistor wirewound berasal dari 1 hingga 5 persen, sedangkan wirewound presisi dapat mencapai toleransi ±0,005 persen. Resistor foil dapat mencapai 0,0005 persen. Untuk sebagian besar aplikasi umum, resistor dengan toleransi 5 persen sudah cukup.
Cara Menguji Resistor:
Untuk memeriksa apakah resistor bagus atau tidak, kita hanya perlu melakukan satu tes dan ini adalah untuk memeriksa nilai resistansi resistor, menggunakan ohmmeter multimeter.
Uji Resistor dengan Ohmmeter
Menguji Resistor dengan ohmmeter adalah cara terbaik, termudah dan paling efektif untuk mengetahui apakah resistor bagus atau tidak.
Untuk menyiapkan pemeriksaan, kami mengambil ohmmeter dan menempatkan probenya di seluruh kabel resistor. Orientasinya tidak masalah, karena Perlawanan tidak terpolarisasi.
Resistansi yang dibaca ohmmeter harus mendekati resistansi pengenal Resistor. Misalnya, resistor berikut di atas adalah resistor 1KΩ dengan peringkat toleransi 5%. Oleh karena itu, perlawanan resistor dapat bervariasi antara 950Ω dan 1050Ω.
Jika ohmmeter membaca dalam kisaran nilai dan toleransi resistor, resistor bagus.
Jika ohmmeter membaca (terutama secara drastis) di luar kisaran ini, resistor rusak dan harus diganti.
Cara Menguji apakah Resistor Terbuka
Jika resistor membaca resistansi yang sangat tinggi, di atas nilai pengenalnya, resistor terbuka. Itu cacat dan, dengan demikian, harus diganti.
Cara Menguji apakah Resistor Korsleting
Jika resistor membaca resistansi yang sangat rendah, mendekati 0Ω, itu korsleting secara internal. Itu cacat dan, dengan demikian, harus diganti.
Uji resistansi adalah satu-satunya tes yang diperlukan untuk menentukan apakah resistor itu baik. Jika kamu mau Untuk memeriksa fitur resistor yang lebih canggih, maka tes tambahan mungkin diperlukan, tetapi untuk semua tujuan dasar, ini uji cukup untuk memeriksa resistor.
Apa itu PPM?
Parts Per Million (PPM) adalah metode untuk menyatakan nilai toleransi komponen dengan menentukan berapa banyak bagian per juta unit komponen dapat berbeda dari nilai nominalnya.
Ini semua akan dijelaskan di bawah ini.
Cara Menentukan Toleransi Komponen Elektronik
Toleransi komponen elektronik dapat dinyatakan dengan salah satu dari 2 cara. Mungkin cara paling umum untuk menentukan Toleransi komponen elektronik adalah dengan persentase. Misalnya, 10KΩ yang memiliki toleransi 20%. Ini berarti bahwa resistensi dapat bervariasi sebesar 20% dari nilai nominal ini. Karena 20% dari 10KΩ adalah 2000, resistansi resistor bisa antara 8000Ω dan 12.000Ω. Jadi persentase adalah salah satu cara untuk menentukan toleransi komponen elektronik.
Cara lain untuk menentukan toleransi adalah melalui spesifikasi bagian per juta (ppm). Ini adalah spesifikasi yang menyatakan berapa banyak bagian komponen yang dapat bervariasi per juta unit. Jadi ketika berhadapan dengan resistansi, ini menunjukkan berapa banyak ohm resistansi yang mungkin dimiliki resistor bervariasi per juta ohm resistansi. Jika berurusan dengan kapasitansi, ini menunjukkan berapa banyak farad kapasitor yang dapat bervariasi per juta farad kapasitansi.
Contoh
Bagian per juta akan dijelaskan di bawah ini melalui contoh berikut:
Katakanlah kita resistor 1MΩ.
Resistor 1MΩ adalah resistor yang memiliki kode warna coklat-hitam-hijau. Ini memiliki nilai nominal 1,000,000Ω.
Sekarang katakanlah resistor ini memiliki spesifikasi bagian per juta 5000ppm. Ini berarti bahwa untuk setiap 1,000,000 ohm resistansi yang dimiliki resistor ini, resistansi dapat bervariasi sebanyak 5000 ohm. Ini berarti bahwa 1MΩ ini dapat memiliki resistansi 5000 ohm di bawah atau di atas 1.000.000 ohm, yang berarti resistansinya bisa serendah 995.000Ω atau setinggi 1.005.000Ω atau di antara keduanya.
Sebagai contoh lain, mari kita ambil resistor 15MΩ yang memiliki spesifikasi bagian per juta 2000ppm. Artinya, untuk setiap Resistansi 1 juta ohm, resistor dapat bervariasi sebesar 2000Ω. Karena resistor kita adalah membahas memiliki nilai 15MΩ, ini berarti resistansinya dapat bervariasi sebesar 30.000Ω, karena 15.000.000/1.000.000=15 dan 15 * 2000= 30.000. Jadi, secara total, resistor memiliki toleransi 30.000Ω. Ini berarti bahwa resistansinya dapat bervariasi sebanyak 30.000Ω di atas atau di bawahnya nilai nominal 15MΩ.
Sebagai contoh terakhir untuk resistor, mari kita ambil resistor 10KΩ yang memiliki spesifikasi bagian per juta 2000ppm. Resistor 10KΩ tidak memiliki resistansi satu juta ohm. Namun, spesifikasi bagian per juta masih berlaku. Meskipun tidak memiliki resistansi satu juta ohm, kami masih menerapkan prinsip ini dengan membagi nilai nominal, yang dalam hal ini adalah 10KΩ, dengan 1.000.000. Kami kemudian Ambil hasil bagi pembagian ini dan kalikan dengan nilai yang ditentukan ppm. Jadi dengan resistor 10KΩ, perhitungannya berjalan sebagai berikut, 10KΩ/1.000.000= 0.01 * 2000= 20Ω. Ini berarti bahwa resistor 10KΩ dapat bervariasi sebanyak 20Ω di atas atau di bawah nilai nominalnya 10KΩ. Jadi resistansinya akan antara 9980Ω dan 1020Ω.
Dan inilah yang diwakili oleh bagian per juta. Untuk setiap 1 juta unit, komponen dapat bervariasi berdasarkan nilai ppm yang ditentukan. Jika berurusan dengan resistansi, untuk setiap resistansi 1.000.000 ohm, resistor dapat bervariasi berdasarkan nilai ppm yang ditentukan.
Bagian per juta tidak hanya berlaku untuk resistor tetapi juga berlaku untuk kapasitor. Toleransi kapasitor berkali-kali juga ditentukan sesuai dengan spesifikasi ppm juga. Beberapa jenis kapasitor memiliki peringkat ppm yang jauh lebih unggul daripada yang lain, menunjukkan bahwa mereka memiliki rentang toleransi yang lebih ketat, yang menunjukkan bahwa mereka lebih presisi. Di mana presisi sangat penting, seperti dalam sirkuit waktu, kapasitor dengan peringkat PPM rendah digunakan. Umumnya, semakin rendah peringkat PPM, semakin diinginkan kapasitor, karena akan lebih dekat dengan nominalnya nilai. Namun, di mana presisi tidak mutlak diperlukan, kapasitor mungkin tidak perlu mematuhi perPPM (bagian per juta) ke Kalkulator Persen ini menghitung persentase yang diwakili oleh nilai bagian per juta dari suatu item.
Misalnya, jika resistor memiliki ppm 5000, nilai numerik 5000 ini mewakili 0,5% dari jumlah komponen.
1 bagian per juta mewakili 1 unit dari 1.000.000 (satu juta) unit.
Jadi:
1ppm = 1/1,000,000= 0,000001= 0,0001%
Jadi jika resistor memiliki ppm 1, itu dapat bervariasi 0,0001% untuk setiap juta ohm resistansi. Oleh karena itu, resistor 10MΩ dengan ppm 1 dapat bervariasi sebesar 0.0001%, yaitu 10Ω.
Untuk menggunakan kalkulator ini, pengguna hanya perlu memasukkan nilai ppm dan mengklik tombol ‘Hitung’, dan nilai persen yang dihasilkan akan dihitung secara otomatis.
Nilai persentase yang dihasilkan mewakili toleransi komponen. Ini mewakili berapa banyak, dalam persen, komponen elektronik dapat bervariasi dari nilai nominalnya, dengan yang diberikan ppm.
Jadi jika resistor memiliki ppm 100.000, nilai dalam persen ini adalah 10%. Jika nilai nominal resistor adalah 50KΩ, itu dapat bervariasi sebesar 10% dari nilai nominal ini. 10% dari 50,000Ω adalah 5000Ω. Ini berarti bahwa resistor dapat memiliki resistansi serendah 45KΩ atau setinggi 55KΩ.
Contoh Perhitungan
Berapa persen 10,000ppm?
Jawabanya:
10.000ppm= 10.000/1.000.000= 0.01= 1%
Berapa 2000ppm dalam persen?
Jawabanya:
2000ppm= 2000/1.000.000= 0.002= .2%
Baca Juga :
Penutup
Mungkin hanya itu saja yang bisa Admin sampaikan. Mohon maaf jika terdapat kesalahan , Terima kasih telah membaca artikel ini mudah-mudahan bermanfaat.
Editor By:
Admin
Update 24 December 2022