Asal Usul Julukan Sunan Kalijaga, Sunan Kalijaga adalah julukan atau gelar bagi Raden Sai’d, salah satu anggota Walisongo yang cukup populer. Julukan tersebut tentu ada asal-usulnya. Namun asal-usul yang sebenarnya dari julukan tersebut bukan karena Sang Sunan menjaga tongkat yang ditancapkan Sunan Bonang di pinggir kali (sungai). Ada sumber sejarah lain yang lebih valid ketimbang kisah itu.


Kisah mengenai asal-usul julukan Sunan Kalijaga

yang timbul karena Raden Sai’d menjaga tongkat gurunya Sunan Bonang di pinggir sungai atau kali selama bertahun-tahun sebetulnya berasal dari babad tanah Jawi dan kisah rakyat yang dituturkan dari mulut ke mulut. Kisah tersebut memang hingga kini menjadi kisah yang banyak dibaca dan dipercayai orang. Kisah tetsebut sebetulnya jika dicermati secara mendalam terbilang sangat janggal.

Bukti lain yang memperkuat kisah versi Cirebon ini adalah julukan Wali 9 yang lain, sebagaimana diketahui Wali 9 dijuluki sesuai dengan tempat (Pusat) dakwahnya, seperti Sunan Ampel, Gersik, Giri, Bonang, Drajat, Gunung Jati, dll. Kata yang menyertai Sunan dari nama-nama julukan para Wali 9 adalah nama suatu tempat tertentu. Begitupun juga dengan Kalijaga, merupakan nama tempat/perkampungan yang dijadikan Raden Sai’d sebagai pusat dakwahnya.

454255585 1045228574272344 1072272863679950618 N 336X220 1
Asal-Usul Julukan Sunan Kalijaga


Kata Sunan berasal dari kata Sesuhunan, yang maksudnya orang yang dimintai tolong, atau orang yang diminati kebijaksanaannya, petuahnya dan lain sebagainya.
Kata Sunan lazim disandingkan dengan kata tempat atau daerah dimana yang di suhun atau tokoh yang dimintai pertolongannya, petuahnya, kebijaksanaanya bertempat. Dalam kaitannya dengan masalah ini maka tempat Raden Sai’d dalam berdakwah adalah di Desa Kalijaga.

Contoh bahasa kiasan


“Surga berada dibawah telapak Kaki Ibu”. Kalimat ini tentu bukan merupakan rangkian kalimat biasa, melainkan kalimat yang mengandung kiasan. Makna yang terkandung didalamnya bukan betul-betul surga itu ada direlapak kakinya seorang ibu. Melainkan apabila seseorang itu telah Islam dan berbakti pada orang tua/ibunya ia akan mendapatkan surga.
Penulis menduga, bahwa tongkat yang ditancapkan Sunan Bonang agar dijaga oleh Raden Sai’d maksudnya adalah amanat Sunan Bonang kepada Raden Sai’d.
Penyerahan tongkat bermaksud pemberian amanat dan tuntunan. Amanat itu adalah pemberian perintah agar Raden Sai’d Mencurahkan tenaganya untuk mendakwahkan Islam. Sementara Kali dan Jaga melambangkan bahwa tempat dakwah yang disetujui Sonan Bonang itu berada di Desa Kalijaga (Cirebon).
Kisah selanjutnya, Ketika Sunan Bonang mencabut kembali tongkat tersebut selepas beberapa lama, kemudian Raden Sai’d baru bisa meninggalkan Sungai (Kali) itu. Ini artinya amanat Sunan Bonang itu adalah amanat yang sementara, Sunan Bonang hanya memerintahkan Raden Said membantu Sunan Gunung Jati berdakwah di Pasundan dalam waktu yang sementara, jadi kalau dirasa Sunan Gunung Jati sudah dapat menangulangi penyebaran Islam di Pasundan, maka Sunan Kalijaga diperkenankan untuk kembali lagi lagi ke Demak.

Bertapa dipinngir Sungai dengan menjaga tongkat SUNAN BONANG

Penantian Raden Said di pinggir kali itulah yang menjadikannya disebut sebagai Kalijaga yang berarti menjaga kali (sungai).

Selama ini, kita mengenal julukan Kalijaga diberikan, karena Wali yg dikenal dg akulturasi budaya dalam dakwahnya ini, pernah menjaga tongkat amanat dari Sunan Bonang, selama bertahun-tahun di pinggir kali (sungai).

Namun, versi cerita tersebut dinilai kurang valid. Menurut situs historycirebon, ada versi lain yg lebih valid mengenai asal usul julukan Sunan Kalijaga.

Menurut Sejarah Cirebon yg juga dinilai selaras dg Babad Demak, julukan Kalijaga diberikan kepada Raden Said, karena selepas beliau berguru kepada Sunan Ampel dan Sunan Bonang, beliau ditugaskan untuk membantu dakwah Sunan Gunungjati di Pasundan.

Adapun pusat dakwah Raden Said sendiri, berada di Desa Kalijaga. Oleh karena itu, diberikan lah julukan Sunan Kalijaga kepada Raden Said. Keabsahan cerita ini juga diperkuat oleh fakta dari julukan Sunan dari Walisongo lainnya, yg juga sesuai dg nama tempat dakwahnya.

Asal Usul Julukan Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga sendiri merupakan bagian dari Walisongo, atau sebutan bagi sembilan Wali penyebar Agama Islam khsususnya di Tanah Jawa. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Nama lain dari Sunan Kalijaga, diantaranya Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, Raden Abdurrahman. Makam Sunan Kalijaga berada di Kadilangu, Demak. Dan hingga kini, makamnya banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai wilayah.

Salah satu peninggalan Sunan Kalijaga yg masih bertahan sampai sekarang adalah Baju Surjan, yg jadi baju adat Jawa. Sayangnya, tidak sedikit muda-mudi sekarang yg malu memakainya. Namun, jangan khawatir, karena saat ini ada inovasi kekinian dari Surjan. Nih, ada rekomendasi Kemeja Lurik Motif Surjan Sunan Kalijaga Keren, Namun tetap Njawani.